Bangun Semangat Lansia, Desa Koto Tinggi Siapkan Gedung Sekolah Lansia Terpadu

Sekolah Lansia Melati Gelar Sosialisasi Literasi, Bangkitkan Semangat Lansia di Rokan Hulu

Rokan Hulu, 30 April 2025 — Sekolah Lansia Melati, satu-satunya sekolah khusus lansia di Kabupaten Rokan Hulu, kembali menggelar pertemuan perdana tahun 2025 dengan mengusung tema “Lansia Sehat, Bahagia, dan Berdaya”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, dan dihadiri puluhan peserta lansia beserta keluarga mereka.

Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Desa Koto Tinggi, Asmi Jumairi, didampingi Ketua PKK Desa Linda Verawati, serta perwakilan dari Universitas Rokania, Rita Arianti. Turut hadir dua narasumber utama, yakni Nuratika (Ketua Lenggok Media) dan Andi Sidomulyo, pemerhati kesehatan lansia.

Asmi Jumairi dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.

“Kami sangat bangga karena Desa Koto Tinggi menjadi pelopor Sekolah Lansia di Rokan Hulu. Ke depan, kami berencana membangun gedung khusus yang akan kami integrasikan dengan Posyandu, PAUD, dan TK, sehingga pelayanan masyarakat berjalan lebih efektif. Lansia bukan lagi objek, tapi subjek pembangunan desa,” ujar Asmi.

Kepala Sekolah Lansia Melati, Almi Yelli, juga mengungkapkan harapannya.

“Melalui program ini, para lansia tidak hanya mendapat ilmu kesehatan, tapi juga aktivitas menyenangkan seperti menulis, memasak bersama, hingga bermain alat musik tradisional. Tahun lalu kami berhasil mewisuda 25 orang, semoga tahun ini lebih banyak lagi,” katanya.

Pada sesi inti, narasumber Andi Sidomulyo memaparkan materi tentang pentingnya menjaga kualitas hidup di usia lanjut. Materi disampaikan interaktif, membuat peserta antusias bertanya. Salah satunya, Ibu Sabarnis, lansia berusia 65 tahun, mengacungkan tangan menanyakan tips menjaga semangat di usia senja.

Ketua Lenggok Media sekaligus EO kegiatan, Nuratika, menjelaskan bahwa pihaknya mendukung penuh program ini lewat pendekatan literasi.

“Kami ingin membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk tetap produktif. Melalui kegiatan membaca, menulis puisi, dan bercerita, lansia dapat menyalurkan emosi positif sekaligus menjaga kesehatan mental,” ungkap Nuratika.

Sementara itu, perwakilan Universitas Rokania, Rita Arianti, menyebut kegiatan ini juga berdampak positif bagi generasi muda.

“Anak-anak muda di desa ini jadi lebih peduli dan menghargai orang tua mereka. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa direplikasi di desa-desa lain,” ujarnya.

Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan pembagian bingkisan sehat kepada seluruh peserta lansia. Tim inforohul




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *