Bripka Pol Harry Guntara: Polisi Religius dengan Karakter Dingin dan Kemampuan di Luar Nalar

Bripka Pol Harry Guntara sebagai figur polisi yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga penuh nilai-nilai kemanusiaan, menjadikannya inspirasi bagi masyarakat dan rekan-rekannya

Rokanhulu-Bripka Pol Harry Guntara, sosok polisi yang bertugas di wilayah hukum Polsek Ujungbatu, dikenal sebagai pribadi religius dengan karakter dingin dan kemampuan yang sering dianggap di luar nalar. Sosoknya tidak hanya menjalankan tugas sebagai penegak hukum, tetapi juga membawa aura misterius yang membedakannya dari rekan-rekannya.

Perjalanan kariernya dimulai pada tahun 2008, setelah perjuangan panjang dan penuh tantangan. Sebelum akhirnya diterima di Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru, ia harus menghadapi kegagalan empat kali dalam tes penerimaan polisi. Namun, ambisi dan tekad yang kuat membuatnya berhasil mewujudkan impian menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia pada Mei 2008.

Harry memulai pengabdian di Polres Siak selama satu tahun sebelum dipindahkan ke Polda Riau, tempat ia bertugas selama dua tahun. Pada 2012, ia ditempatkan di Polres Rokan Hulu, khususnya di unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis)—unit identifikasi yang menangani sidik jari, termasuk kasus-kasus kematian tak wajar. Tugas ini menuntut kecermatan, ketangguhan mental, dan kemampuan analisis yang luar biasa.

Dilihat sekilas, Bripka Harry mungkin terkesan menyeramkan. Dengan postur tubuh tinggi, tegap, tatapan mata tajam, dan sifat dingin, ia sering dianggap sinis dan sulit didekati. Orang yang belum mengenalnya cenderung merasa segan untuk berinteraksi. Namun, di balik karakter dingin dan pendiam itu, ia memiliki kepribadian yang dalam dan cenderung introvert. Harry lebih suka merenung dan fokus pada pikiran serta perasaannya sendiri, sambil tetap menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.

Hal yang tidak banyak diketahui adalah ketertarikan Harry terhadap hal-hal yang bersifat metafisika. Ia memiliki kemampuan untuk “berkomunikasi” dan berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata, sesuatu yang dianggap tabu oleh banyak orang. Bagi Harry, kemampuan ini adalah anugerah yang membantunya dalam beberapa aspek pekerjaannya.

Harry adalah sosok yang lebih senang bekerja di balik layar. Banyak kasus besar yang berhasil diungkapnya, baik di wilayah hukum Polres Rokan Hulu maupun di luar Pulau Sumatra. Namun, ia selalu memilih untuk tidak mencantumkan namanya sebagai bagian dari tim. “Bekerja di balik layar itu lebih menyenangkan,” ungkapnya singkat.

Meski demikian, kontribusinya tidak bisa dianggap remeh. Ia turut membantu menyelesaikan kasus-kasus kriminal besar dengan pendekatan analitis dan intuitif yang tajam. Harry tidak pernah memandang tugasnya sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan jiwa untuk melayani masyarakat dan menegakkan keadilan.

Selain dedikasinya di bidang hukum, Bripka Harry dikenal sebagai pribadi yang peduli terhadap masyarakat. Ia kerap membantu orang-orang yang mengalami kesulitan tanpa mengharapkan imbalan. Prinsip hidupnya sederhana: “Hidup ini tidak cukup hanya dengan shalat, mengaji, dan bersedekah sebagai kewajiban kepada Sang Pencipta. Hidup yang baik adalah hidup yang bermanfaat bagi orang lain. Kita harus banyak menolong mereka yang membutuhkan, karena mungkin doa mereka adalah balasan terbaik untuk kita—umur panjang dan keberkahan hidup.”




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *